Kita sering melihat terutama proses pelayanan yang ramai sering sekali terjadi penyerobotan saat melakukan antrian agar ingin dilayani terlebih dahulu. Orang yang menyerobot antrian mereka seakan tak menghargai orang yang telah datang lebih dulu dan menunggu lama untuk mengantri. Melihat banyaknya orang yang melakukan hal tersebut pasti yang terlintas di pikiran kita ketika mendengar kata ‘antri’ adalah menyerobot, tidak sabaran. Tertib saat antri memang satu hal sederhana dan mudah untuk dilakukan, namun masyarakat masih sangat sulit untuk melakukannya pada kehidupan sehari-harinya.
Kurangnya kedisiplinan dan kesabaran yang ada pada masyarakat menjadi salah satu faktor banyak yang abai akan budaya antri. Terlihat dari berbagai kalangan mulai dari , orang dewasa, orang tua, kalangan kelas menengah atas atau bawah baik dari segi ekonomi maupun pendidikan yang masih banyak yang mengabaikan budaya antri. Dengan berbagai alasan yang diberikan seseorang untuk dapat mendahulukan antrian.
Seperti Contohnya pada saat saya sedang ikut melakukan antrian untuk melakukan transaksi ke teller bank, saat itu saya melihat banyak orang-orang yang antri untuk melakukan transaksi di bank sudah menulis nama pada waiting list antrian untuk menunggu giliran mereka masuk ke bank untuk mendapatkan pelayanan. Dengan menggunakan waiting list antrian yang di tulis security bank berharap proses antrian ke dalam kantor bank berjalan dengan lancar tanpa adanya kisruh saling ingin mendahului. Namun hal tersebut tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, pada saat nama-nama yang antri mulai di panggil ada saja oknum-oknum yang meminta ke security untuk masuk duluan tanpa harus waiting list dengan alasan yang bermacam-macam dan membuat orang-orang tersebut menyerobot antrian.
Untuk mengurangi hal-hal semacam itu kembali terjadi di kemudian hari, menumbuhkan rasa kedisiplinan dan kesabaran agar menaati budaya antri ini dapat dimulai sejak dini. Dengan membiasakan anak mulai dari hal-hal kecil untuk terbiasa dengan budaya antri, menerapkan kebiasaan disiplin antrian dapat tanamkan pada anak PAUD atau TK seperti ketika anak-anak mulai masuk ke dalam kelas mereka harus antri berbaris untuk dapat masuk ke dalam kelas. Menerapkan budaya antri sejak kecil bukan hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah saja, dari lingkungan keluarga seperti orang tua dapat memberikan contoh yang baik kepada anaknya dengan melakukan budaya antri yang benar.
Untuk menumbuhkan rasa kedisiplinan dan kesadaran dalam diri tentunya memerlukan proses dan tidak singkat. Oleh karena itu bagus untuk menerapkan rasa kedisiplinan dan tertib dalam budaya antri sejak kecil sehingga itu akan membuatnya terbiasa dengan kedisiplinan. Sehingga karena sudah terbiasa tertib dalam mengantri sejak kecil ketika anak itu ingin menyerobot antrian pasti akan memiliki rasa malu. Bukan hanya itu dengan menerapkan kedisiplinan dan tertib saat mengantri juga dapat mengajarkan pada mereka arti dari menghargai orang lain, dengan cara ia menghargai orang lain yang sudah lama menunggu antrian dan tidak menyerobot antrian tersebut.
Jika tidak adanya kesadaran dalam diri masyarakat dalam menerapkan kedisiplinan, kesabaran dan tertib dalam mengantri, pasti akan sangat sulit untuk mengubah cara budaya antri yang benar dan tidak ada penyerobotan dalam antrian di masyarakat Indonesia.
Qiwii dapat membuat kamu tetap bisa mengantri tanpa perlu harus berada di lokasi antrian atau layanan. Kami mengembangkan teknologi sistem antrian dan mesin antrian yang dapat membantu kamu mengantri, mendapatkan nomor antrian dan memonitor antrianmu. Sehingga kamu bisa langsung datang dan dilayani tanpa perlu mengantri lagi.Segera unduh aplikasi Qiwii ke ponsel kamu dari Playstore sekarang juga dan rasakan efektif dan efisiennya mengatri dari mana saja tanpa emosi dengan Qiwii. Kunjungi website Qiwii qiwii.id