preloader

5 Kebiasaan Mengantri Orang Jepang Yang Wajib Kita Tiru

Kebiasaan mengantri orang Jepang sudah tak perlu diragukan lagi. Pasalnya orang-orang Jepang memang masuk kategori orang-orang terdisiplin di dunia. Bahkan siswa-siswa di Jepang menempati urutan pertama di dunia sebagai siswa yang paling disiplin.

Dikutip dari Detik.com berdasarkan penelitian yang dilakukan Program for International Student Assessement (PISA) yang menilai 65 negara, siswa-siswa di Jepang tergolong mudah diatur dan memiliki kedisiplinan dan ketertiban yang tinggi.

Tentunya kebiasaan disiplin ini juga terlihat dari kebiasaan mengantri orang-orang Jepang. Dalam antrian apapun, orang Jepang selalu terlihat tertib. Setidaknya ada 5 kebiasaan mengantri yang bisa kita tiru dari masyarakat Negeri Sakura ini.

1. Jika Ingin Dilayani Pertama, Datang Lebih Awal

Orang Jepang sangat sadar jika waktu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Maka tak heran jika mereka masuk dalam deretan orang-orang yang produktif dan pekerja keras. Berkaitan dengan antrian, sebut saja ketika mengantri tiket bus atau kereta mereka akan bangun lebih pagi untuk bisa berada diantrian pertama dan dilayani pertama. Datang lebih awal berarti tak akan menunggu lebih lama ketimbang menjadi orang yang datang belakangan.

2. Sabar Ketika Mengantri Cara Kita Menghargai Orang Lain

Kebiasaan disiplin dan tertib memang mengakar kuat bagi orang-orang Jepang. Kebiasaan mengantri pun sudah jadi hal biasa yang tak berat bagi mereka. Orang-orang Jepang akan dengan sabar mengantri tanpa banyak mengeluh. Dengan bersikap sabar menunggu giliran, mereka juga belajar cara menghargai orang lain yang sedang dilayani.

3. Menyerobot Antrian? Orang Jepang Tak Mau Melakukannya

Sadar semua orang akan mendapat giliran, salah satu kebiasaan mengantri orang Jepang adalah menunggu untuk giliran dilayani. Menyerobot, mendorong, hingga rebutan untuk dilayani tentu tak akan kamu temukan di Jepang. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa mengetahui aturan tidak tertulis ketika mengantri “tertib dan disiplin.”

Mereka akan sangat malu jika sampai melakukan sikap tidak terpuji sepeti menyerobot ketika mengantri. Hal tersebut juga mengambarkan jika orang tersebut memiliki manajemen waktu yang kurang baik dan tidak begitu menghargai orang lain.

4. Tertib Dalam Antrian Mempercepat Waktu Mengantri

Orang-orang Jepang memilih tertib dalam antrian karena mereka mengetahui jika kita tertib, proses mengantri bisa jadi lebih cepat. Jika ada permasalahan dalam antrian contohnya tidak disiplin dalam mengantri dan lebih memilih menyerobot antrian,  orang-orang Jepang berpikir jika hal tersebut justru akan membuat antrian makin tertahan lama. Jika antrian makin lama tentu makin banyak wantu yang terbuang percuma.

5. Membaca Buku Saat Mengantri Kebiasaan Orang Jepang Banget

Hal ini tentu sudah diketahui banyak orang jika orag-orang Jepang senang membaca buku. Waktu-waktu menunggu dan mengantri banyak dimanfaatkan orang Jepang dengan berkutat dengan berbagai macam bacaan. Orang Jepang yang terkenal produktif tak ingin membuang waktu sedikit pun untuk hal-hal tidak berguna.

Sehingga waktu-waktu yang cenderung membosankan dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dengan membaca. Tentunya jika kamu ke Jepang, pemandangan ini akan sering kamu temukan di tempat-tempat umum saking mereka ingin memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

5 kebiasaan baik saat mengantri ini tentu patut kita terapkan di kehidupan sehari-hari. Mencontoh hal baik dari orang lain tentu sangat dianjurkan. Selain menerapkan kebiasaan mengantri ala orang-orang Jepang yang disiplin, tertib, dan sabar, sebenarnya ada aplikasi antrian online yang tak mengharuskan kita lama mengantri di tempat pelayanan.

Aplikasi tersebut bernama Qiwii yang sudah dipakai di beberapa puskemas di Bandung. Dengan aplikasi antrian online ini, kamu mengambil antrian secara online dan datang saat nomor urutmu akan dipanggil. Qiwii memudahkanmu untuk bisa mengantri dimana saja tanpa menunggu lama dan bisa digunakan untuk pelayanan apapun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *