Founder Qiwii tergabung di Dewan Smart City Kota Bandung untuk melakukan penelitian terkait masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas layanan publik.

Mencoba menjawab permasalahan layanan publik, khususnya antrian kami membuat aplikasi antrian online dan melakukan implementasi pertama di Kota Bandung.

Qiwii mendapatkan grant dari ISIF Asia di bidang Internet for Development khususnya untuk virtual queuing system dan big data analytics.

Qiwii mendapatkan kesempatan untuk melakukan business pitch di hadapan Prince Andrew, Duke of York dan investor dan pengusaha dari Asia di Singapura.

Qiwii bergabung dalam program inkubasi startup teknologi yang dibuat oleh Bursa Saham Indonesia yang bernama IDX Incubator yang bertujuan membantu startup untuk menuju IPO.

Setelah beberapa tahun kebelakang Qiwii menjalankan usaha di bawah naungan PT Nuesto Teknologi, Pada tahun 2020 ini kami resmi mendirikan legal terpisah dan independen yang kami namai PT Kode Inovasi Winata.

Qiwii mendapatkan pendanaan dari Enpact melalui COVID-19 Relief Program yang didukung oleh GIZ dan Kementerian Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi Jerman

Qiwii terpilih menjadi salah satu startup di dunia dibidang SaaS B2B/B2G yang mengikuti program Berlin Landing Pad selama 3 bulan untuk mengenal ekosistem startup di Berlin

Qiwii mendapatkan kesempatan untuk membuka pasar ke Korea Selatan pada acara pameran NextRise Seoul 2022 sekaligus melakukan pitching pada acara tersebut.